Observasi adalah teknik yang mengandalkan eye-tracking, artinya peneliti akan banyak melihat dan mengawasi hal yang diteliti.

Cara ini digunakan untuk mendapatkan gambaran secara langsung, daripada berdasarkan penglihatan orang lain. Karena sekali lagi, pada penelitian kualitatif, peneliti adalah salah satu instrumen penelitian, di mana peneliti memanglah harus berhadapan sendiri dengan penelitiannya.

Alasan lain dalam menggunakan cara ini adalah untuk memberikan informasi yang spesifik berdasarkan insiden khas, perilaku, dan hal yang sebagainya yang dapat digunakan untuk menunjang teknik pengumpulan data yang lainnya yang digunakan pada penelitian.
Apa yang perlu diobservasi?
Bergantung pada tujuan penelitian-nya. Apa yang mau dicari. Bagaimanapun tidak ada yang bisa mengobservasi segalanya, dan peneliti pun harus mulai dari suatu sisi. Maka, ini lah sekiranya hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengobservasi. Contoh diambil bila observasi dilakukan di dalam kelas:
- Keadaan fisik: Bagaimana keadaan lingkungannya? Bagaimana jarak dan posisi sesuatu diletakkan? Bagaimana perilaku yang tercipta pada lingkungan itu? Apa saja benda-benda atau hal-hal yang ada di area tersebut? Contohnya, bila observasi bertempat di dalam kelas, bagaimana posisi kelasnya, apa saja yang ada di dalamnya.
- Peserta: Gambarkan siapa saja dalam lingkungan itu. Berapa orang, dan apa perannya. Berapa jumlah bangkunya, di mana guru akan bertempat, bagaimana guru mengolah kelasnya, bagaimana pula siswa berlaku dalam kegiatan tersebut. Siapa yang boleh masuk ke dalam, siapa yang tidak. Keseluruhan keadaan yang melibatkan anggota dalam kelas tersebut.
- Kegiatan dan Interaksi: Apa yang terjadi? Apakah ini terjadi begitu saja atau diperlukan adanya kesepakatan? Bagaimana orang-orang dan kegiatannya dapat berjalan? Kapan kegiatannya di mulai? Berapa lama?
- Percakapan: Apa yang dibicarakan? Siapa yang berbicara dengan siapa? Siapa yang mendengar? Catat langsung apa yang dibicarakan seperti seorang jurnalis.
- Hal-hal kecil: Hal yang terjadi, tapi bisa jadi penting, bisa jadi juga tidak. Misalnya, kata-kata simbolik atau istilah-istilah kata yang digunakan, non verbal komunikasi seperti baju dan jarak, kemudian apa yang tidak terjadi- yang seharunya terjadi.
- Perilaku Anda Sendiri: karena peneliti sebagai instrumen, maka seringnya peneliti terlibat dalam aktifitas tersebut. Apa peran Anda? Hanya sebagai observer kah? atau juga ikut berperan sebagai bagian dari kegiatan? Apa yang Anda lakukan atau katakan? Apa yang Anda pikirkan? Hal ini nantinya akan menjadi “pendapat observer” yang berguna sebagai bagian dari catatan lapangan.
Tidak ada aturan waktu berapa lama suatu observasi ideal dilakukan. Semua bergantung pada masalah yang diteliti.
Referensi
Merriam, S. B. (2009). Qualitative Research: A Guide to Design and Implementation. San Francisco: John Wiley & Sons, Inc.