Latar dari penelitian kualitatif adalah alamiah, di mana dalam hal ini data berasal dari setting lingkungan atau keadaan yang apa adanya.
Data kualitatif berisikan kutipan langsung dari pengalaman, opini, perasaan, dan pemahaman orang lain, yang didapat dari hasil wawancara, observasi dan dari dokumen-dokumen yang ada (Patton dalam Merriam, 2009).
Rupa-rupa dari sumber tersebut bisa berasal dari video, film maupun teks-teks dari naskah-naskah tertentu.
Menurut Mason (2002), inilah sumber data yang paling sering digunakan dalam metode kualitatif:
- Manusia (sebagai individu, kelompok maupun dalam jumlah tertentu)
- Organisasi, institusi dan unit kerja
- Teks (yang terbit maupun tidak termasuk yang online)
- Kondisi ruang dan lingkungan (material, visual/ sensori dan online)
- Objek, artefak, produk media (material, visual/ sensori dan online)
- Kegiatan dan kejadian (material, visual/ sensori dan virtual)
Masing-masing dari sumber data tersebut dapat menghasilkan kategori-kategori data yang spesifik ataupun perspektif lain dari suatu topik tertentu.

Misalnya saja, dari “Manusia” sebagai sumber data, kita dapat melihat bahasa, ekspresi, penampilan, pengalaman, interpretasi, ide, gagasan, memori, pemahaman, emosi, perasaan, moral, perilaku, kegiatan, percakapan, interaksi, humor, keyakinan, kreasi, rahasia, hubungan, konsep diri, kesadaran, fisik, dan aspek lainnya yang masih bisa dieksplor.
Sumber data menentukan cara pengumpulannya.
Misalnya, kalau sumber data yang digunakan adalah “Manusia”, maka cara pengumpulan datanya dapat menggunakan teknik wawancara, observasi maupun diskusi grup.
Tapi, bila sumber datanya adalah “Gambar” yang merupakan visual, tentu kita tidak dapat mewawancarai gambar tersebut, jadi data dikumpulkan dengan cara mengobservasi atau mengamati dengan seksama gambar tersebut.
Bagaimana caranya peneliti dapat ketahui apa sumber data dan cara apa yang akan digunakan untuk mengumpulkan data tersebut?
Semua kembali kepada masalah dan tujuan penelitian.
Karena latarnya yang alamiah wajarlah kualitatif memiliki sumber data yang bervariasi, sehingga memang semua yang berkait dengan hal tersebut berpotensi sebagai data. Jadi tidak semua yang ada di lapangan itu adalah data yang diperlukan. Maka, di sinilah peran peneliti sebagai salah satu instrumen pengumpul data untuk dapat memilah mana yang “data” mana yang bukan.
Lalu yang manakah yang “data” itu?
Referensi
Kalra, S., Pathak, V., & Jena, B. (2013). Qualitative research. Perspectives in Clinical Research, 4(3), 192.
Mason, J. (2002). Qualitative Researching. (2nd Ed). SAGE Publication Ltd.
Merriam, Sharan B. (2009). QualitativeResearch A Guide to Design and Implementation Revised and Expanded from Qualitative Research and Case Study Applications in Education. San Francisco: John Wiley & Sons, Inc